Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa di Bali
Berdirinya Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali utara. Kerajaan ini
didirikan sekitar pertengahan abad ke-17. Kerajaan ini dibangun
oleh I
Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan (panji sakti) dengan cara menyatukan seluruh
wilayah-wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.
Sejarah Berdirinya Kerajaan
Buleleng
I Gusti Anglurah Panji
Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gede Pasekan adalah putra I
Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir bernama Ni Luh Pasek
berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan
supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti
Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti
Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa
asal ibunya, Desa Panji. I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan
menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke
ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat
pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya
pikiran yang saling berbeda.
Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng tahun
1732 dikuasai Kerajaan
Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya
jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde
Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah
putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan Karangasem
melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made
Karangsem memerintah dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan
Belanda tahun 1849. Pada tahun 1846 Buleleng diserang
pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang
dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I
Gusti Ketut Jelantik.
Pada tahun 1848 Buleleng kembali
mendapat serangan pasukan angkatan laut
Belanda di Benteng
Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat
menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda.
Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.
Kisah dari sosok Ki Barak
Kisah dari hasil
hubungan gelap antara Dalem Sagening (Raja Gelgel= I Gusti Ngurah Jelantik)
dengan pembantu istana yang bernama Ni Luh Pasek. Bayi tersebut lahir tahun 1599
M kemudian dinamakan Ki Barak karena ketika lahir seluruh tubuhnya berwarna
merah darah (keajaiban fisik serta kekuatan magis terpancar dari anak itu dalam
pertumbuhan selanjutnya). Untuk menutupi aibnya, anak tersebut diserahkan
kepada I Gusti Jelantik Bogol sebagai anak angkat, kemudia Ki Barak di kasih
nama “Gusti Gede Kepasekan”. Dalem Sagening khawatir bila keperkasaan Gusti
Gede Kepasekan dapat menyaingi putra mahkota I Dewa Dimade. Maka tahun 1611
Gusti Gede Kepasekan (umur 12 tahun) di buang ke Den Bukit bersama ibunya (Ni
Luh Pasek). 5 tahun kemudian tepatnya tahun 1616 tepat usia 17 tahun Ki Barak
berhasil membunuh penguasa Den Bukit
(Pungakan Gendis). Sejak saat itu, ia dinobatkan menjadi Raja dengan Gelar “I
Gusti Anglurah Panji Sakti”. Wilayah kerajaan pada saat dia menjadi raja
wilayahnya membentang dari Gilimanuk sampai ke menguwi di selatan dan
blambangan (Jawa) kerajaan tersebut terkenal dengan nama “BULELENG”
Raja-Raja Buleleng
Wangsa Panji Sakti
- Gusti Anglurah Panji Sakti
- Gusti Panji Gede Danudarastra
- Gusti Alit Panji
- Gusti Ngurah Panji
- Gusti Ngurah Jelantik
- Gusti Made Singaraja
Wangsa Karangasem
- Anak Agung Rai
- Gusti Gede Karang
- Gusti Gede Ngurah Pahang
- Gusti Made Oka Sori
- Gusti Ngurah Made Karangasem
Wangsa Panji Sakti
- Gusti Made Rahi
- Gusti Ketut Jelantik
- Anak Agung Putu Jelantik
- Anak Agung Nyoman Panji Jelantik
- Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng
Mayoritas penduduk bali
di kerajaan Buleleng, hidup dari penghasilan sektor agraris seperti pertanian,
peternakan, perikanan dan mengumpulkan hasil hutan. Sebagian kecil melakukan
perdagangan, seperti pengepul hasil bumi terutama beras untuk di jual kepada
saudagar-saudagar Cina. Seperti asem, bawang, kemiri, kapas
Keruntuhan Kerajaan Buleleng
Wafatnya
I gusti Anglurah panji tahun 1704
Pemerintahan
yang berganti-ganti
Konflik
dengan pemerintah kolonial belanda
Runtuhnya
benteng Jagaraga akibat serangan belanda
WANGSA
WARMADEWA DI BALI
Wangsa
(dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa
di Pulau Bali
Menurut
riwayat lisan turun-temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut
dalam Prasasti Blanjong di Sanur dan menjadikannya sebagai
raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis
Menurut
prasasti ini, Sri Kesari adalah penganut Budha Mahayana yang
ditugaskan dari Jawa untuk memerintah Bali
Dinasti
inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa Kerajaan
Medang periode Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11
Raja-raja anggota
wangsa WarmadewaBerikut adalah raja-raja yang dianggap termasuk dalam wangsa
Warmadewa.
Kemunduran Dinasti Warmadewa
Kerajaan ini kurang
memiliki banyak informasi tentang kemundurannya, namun diperkirakan kemunduran
kerajaan ini dikarenakan munculnya kerajaan baru. Kerajaan Buleleng
diperkirakan merupakan salah satu kerajaan yang menggantikan Kerajaan Dinasti
Warmadewa. Kerajaan Buleleng sendiri berakhir seiring waktu pada tahun 1950
walaupun sempat di rusak oleh VOC.
No comments:
Post a Comment