Friday, 5 February 2016

Kerajaan Tarumanegara



Kerajaan Tarumanegara

 kerajaan tarumanegara

Kondisi Geografis

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindhu tertua di Pulau Jawa. Keberadaan Tarumanegara didapat dari 7 prasasti yang ditemukan di Bogor, yaitu Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Tugu, Pasir awi, Muara Cianten dan Lebak. Keberadaan kerajaan ini juga di dapat dari musafir Cina bernama Fa-Hsien, dia pernah terdampat di To-lo-mo selama 5 bulan. Para Ahli menduga kerajaan ini terletak di Bogor.

Raja-Raja di Tarumanegara

Menurut naskah Wangsakerta dari Cirebon Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman tahun 358 M. Setelah Rajadirajaguru wafat dia digantikan oleh Dharmayawarman (karena tidak ada sumber yang jelas akhirnya tidak diketahui dia memerintah seperti apa). Akhirnya Raja ketiga yaitu Purnawarman. Pada masa dia memerintah, pusat kerajaan di pindah di dekat pantai (Sundapura). Pada masa Purnawarman, kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan. Dia sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya
Kepemimpinan Purnawarman tertulis dalam prasasti tuga yang mengatakan bahwa dia telah memerintahkan pembuatan saluran irigasi untuk pertanian. Setelah ia wafat digantikan oleh Linggawarman, dan kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran. Dia mengangkat tarusbawa menjadi menantunya. Setelah Tarusbawa memerintah tarumanegara, pamor kerajaan semakin meredup dan dia memeindahkan pusat kerajaan ke Pakuan (Bogor) dan berganti nama menjadi Kerajaan Sunda

Kehidupan Ekonomi dan Agama

Sektor perekonomian Tarumanegara tertumpu pada pertanian dan peternakan. Pada masa Purnawarman, sektor pertanian mengalami kemajuan karena Ia telah memerintahkan rakyatnya untuk membuat saluran Gomati sepanjang 6.112 tombak (12 km), dan dapat diselesaikan 21 hari. Saluran gomati berfunsi sebagai sarana pengairan dan pencegahan banjir serta sarana lalu lintas pelayaran antar daerah. Ia juga berjasa memberikan hadiah 1.000 ekor sapi kepada para brahmana. Agama yang berkembnag adalah Hindhu Waesnawa (Hindhu Wisnu). Bukti terpahat juga terlihat dari Prasasti Ciaruteun (telapak kaki purnawarman sebagai penjelmaan dewa wisnu). Agama Hindhu berkembang di lingkungan istana, sementara rakyat masih percaya animisme-dinamisme

Kehidupan Sosial-Budaya

Kehidupan sosial-budaya tarumanegara teratur rapi. Masyarakat Tarumanegara terbagi atas 2 golongan,  masyarakat yang berlatar belakang hindhu dan masyarakat yang berbudaya asli.

No comments:

Post a Comment